Tuesday, September 23, 2008

Sockbreaker's Goes To Jogja part 2

Huff,Akhirnya sampe juga dirumah Kakeknya "Kembar".
Baru nyampe aja udah di tawarin makan.
Makanannya enak banget pake soto kering,wah jadi kangen sama soto kering.
Mmm,Yummy...
Baru aja selesai makan,tiba-tiba Waly sama Anja dateng,wah jadi makin rame nih...



Ini lagi siap-siap ganti baju pake baju adat Jawa.
Dipakein blangkon gitu,hehehe...




























Tuh kan Kodel diapit "Kembar",hahaha...
Ternyata dipakein Blangkon ganteng-ganteng ya,hehehe





























Ini mah kaya Foto empat serangkai.Tapi kalo yang ini mungkin enam serangkai,hehehe.

Foto buat anak-cucu nih,hahaha.
Kalo foto yang satu lagi,itu keluarga besar Bpk. Budi,hahaha.











































Ini cerita tentang seorang pangeran yg bernama Abay.Dia berusaha mengambil alih kerajaan dari tangan Kakak tirinya yang bernama Norman.Karena Norman bergaul dengan "Bagong".Bagong adalah dukun jahat bermuka putih,bibirnya merah dan berbadan besar.Suatu saat Abay sedang berjalan-jalan disekitar kerajaan,lalu dia bertemu Norman,dan duel pun tak terelakkan.Saat berduel dengan Norman,tiba-tiba datang seorang pengawal kerajaan yang bernama Marahain.Pengawal itu mencoba menghentikan pertikaian,tetapi keris yang dikeluarkan Abay lebih cepat daripada Senapan.Akhirnya Norman pun terjatuh.Lalu Pengawal itu membawa Sang Pangeran ke hadapan Ayahandanya yang bernama Ardika.Akhirnya karena telah membunuh Kakak tirinya,Abay pun dihukum Temba
k.

















Ini Gabungan Batik dari daerah asal :

1.Nyoman dari Bali
2.Bombom dari Batak
3.Aen dari Ambon
4.Norbek dari Manado
5.Abay dari Banten
6.Waly dari Bugis

Salah satu keunikan dari Sockbreaker's,meskipun SB itu berasal dari suku bangsa manapun,tetapi tetap satu.



















Waktu disana tempat nongkrong kita adalah di "Kopi Lampung",ini dia Bapak-bapak yang jualan.

Orangnya ramah banget,mau "Welcome" sama orang kota,hehehe...


Jangan kemana-mana ya,Tungguin Sockbreaker's Goes To Jogja Part Terakhir.

No comments: